Gy3ZRPV8SYZ53gDjSFGpi7ej1KCaPY791pMbjB9m
Bookmark
Kalimat apa saja yang anda kehendaki (ketika tersorot oleh kursor)

Kisah Zen Pernapasan Zazen oleh:Suzuki Roshi

Pernafasan Zazen - Zazen merupakan salah satu aspek penting dalam Zen Buddhisme. Za berarti Duduk sementara Zen--yang berasal dari kata Sanskrit Dhyana--berarti meditasi. Jadi, Zazen secara etimologis dapat diartikan sebagai "duduk bermeditasi".

Zazen merupakan salah satu aspek pentinga dalam Zen Buddhisme. Za berarti Duduk sementara Zen--yang berasal dari kata Sanskrit Dhyana--berarti meditasi. Jadi, Zazen secara etimologis dapat diartikan sebagai "duduk bermeditasi". 

Zazen adalah suatu bentuk meditasi yang fungsinya sebagai pusat dari Zen. Umat Buddha Zen biasa disebut sebagai “umat Buddha yang melakukan meditasi”. Pada dasarnya, zazen adalah disiplin ilmu yang mempelajari diri sendiri (Disiplin untuk membawa kesadaran individu kepada pencerahan). Dalam zazen, Anda akan merasakan bahwa dengan fokus pada nafas, kesadaran Anda pun akan meningkat.  “Dalam Zen tidak ada yg ditanyakan…melainkan yg ada hanyalah memperhatikan dengan sadar…” 

Zazen (Duduk dalam meditasi Zen) memfokuskan pada kesadaran (keacuhan, kepedulian), yang merupakan inti dari segala bentuk meditasi. Pikiran kita risau. Ia terus berkelana. Pada suatu waktu kita memikirkan satu hal dan pada saat lainnya sebuah pemikiran yang baru muncul.Kita sering absen dari dalam hati kita sendiri. 

Pikiran kita secara permanen disibukkan oleh tuntutan-tuntutan, ilusi-ilusi, keinginan-keinginan, nafsu-nafsu, dan gangguan-gangguan lainnya. Bagaimanapun memikirkan tentang kehidupan tidaklah sama dengan kehidupan itu sendiri. 

Sangat esensial bagi kita untuk membenamkan diri kita sendiri dengan waktu dan untuk menyatu dengan apa pun kita menyebutnya, pada kehidupan sehari-hari atau selama melakukan Zazen (Duduk dalam keheningan).


Kisah Zen Pernapasan Zazen oleh:Suzuki Roshi
Ketika kita melakukan Zazen, pikiran kita selalu mengikuti napas kita. Pada saat kita menarik napas, udara mengalir masuk ke dunia dalam. Pada saat membuang napas, udara mengalir ke dunia luar.

Dunia dalam adalah tiada terbatas, dan dunia luar juga tiada terbatas. Kita mengatakan 'dunia dalam' atau 'dunia luar', tetapi sebenarnya hanya ada satu dunia secara keseluruhan.

Dalam dunia yang tiada terbatas ini, kerongkongan kita seperti suatu ayunan pintu. Jika kita berpikir, 'Aku bernapas', maka 'Aku' tersebut sudah merupakan suatu yang berlebihan.

Tidaklah perlu untuk Anda mengatakan 'Aku'. Apa yang kita sebut 'aku' hanyalah merupakan suatu ayunan pintu yang bergerak ketika kita menarik napas dan ketika kita membuang napas. Hanyalah merupakan gerakan-gerakan, itu saja!

Apabila pikiran kita cukup murni dan tenang untuk mengikuti gerakan ini, maka tiada sesuatu kondisi apapun lagi: tiada 'Aku', tiada dunia, tiada pikiran dan tiada badan; hanyalah ayunan pintu.

lihat juga: mengais rezeki


"Apa yang kita sebut 'aku' hanyalah merupakan suatu ayunan pintu yang bergerak ketika kita menarik napas dan ketika kita membuang napas."



Post a Comment

Post a Comment