Pikiran Benar dapat dibagi atas tiga ruas pengertian,
yaitu :
- Pikiran yang tanpa keserakahan [lobha],
kebencian [dosa] dan kebodohan batin
[moha]
- Pikiran yang berisi cinta kasih [metta]
- Pikiran yang berisi kasih sayang [karuna]
Keserakahan, kebencian, dan kebodohan batin adalah
halangan utama atau tiga racun dunia bagi kita dalam menuju Pencerahan. Kita
harus senantiasa berusaha untuk memelihara pikiran benar, agar bisa mengatasi
tiga racun dunia tersebut, sehingga memasuki Jalan KeBuddhaan.
Pikiran merupakan hal yang sangat mempengaruhi dalam
usaha kita memperoleh Pencerahan. Pikiran yang tidak dapat diatasi akan
merupakan halangan sehingga dapat menimbulkan sifat kebencian kepada orang lain
tanpa ada dasar sama sekali.
Mahabhikshu Menggendong Wanita Cantik
Dalam perjalanan menuju kembali ke vihara, seorang Mahabhikshu Zen bersama
muridnya seorang bhikshu muda tiba di tepian sungai yang deras. Pada saat itu
seorang wanita muda cantik dengan pakaian jaman dulu (panjang sampai ke tumit)
berdiri kebingungan di tepian sungai. Melihat Mahabhikshu dan bhikshu muda yang
bermaksud menyeberang tersebut, maka wanita muda ini meminta tolong untuk
diseberangkan. Dengan spontan Mahabhikshu menawarkan kesediaannya untuk
membantu, dan secara sigap mengendong wanita muda tersebut ke seberang. Bhikshu
muda yang ikut menyeberang hanya bisa terpelongo menyaksikan pemandangan
tersebut yang menurut pikiran dia sangatlah tidak pantas dilakukan oleh
gurunya.
Namun sebagai seorang murid yang setia, maka bhikshu muda ini mengurungkan
niatnya untuk menegur gurunya. Setelah tiga malam tidak bisa tidur karena
selalu memikirkan tingkah laku gurunya tersebut, dimana sampai timbul kebencian
yang sangat besar terhadap gurunya. Maka akhirnya bhikshu muda ini memutuskan
untuk bertanya kepada gurunya, dimana apabila tidak diperoleh jawaban yang
memuaskan maka dia akan berhenti menjadi muridnya.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali dengan mata yang masih kuyuh, bhikshu
muda tersebut menemui gurunya yang sedang duduk minum teh. Mahabhikshu agak
kaget juga melihat kemunculan muridnya yang tidak biasanya tersebut.
Sesampainya bhikshu muda ini, langsung dia menanyakan, "Guru, ini ada
pikiran yang menganggu saya dan sampai saat ini masih belum dapat saya peroleh
jawabannya. Untuk itu harap guru mau memberikan penjelasan. Kenapa guru tiga
hari yang lalu menggendong wanita muda cantik menyeberang sungai tanpa merasa
risih, padahal itukan tidak sopan sama sekali?"
Mahabhikshu tersebut sempat bingung dan tidak mengerti apa yang dimaksud
karena kejadian tersebut sudah tidak diingatnya lagi. Setelah dijelaskan lebih
detail, dan sesudah Mahabhikshu mengerti duduk persoalannya, maka diapun
tertawa sambil berkata, "Ha...ha...ha..., muridku yang malang, guru
hanyalah mengendongnya untuk membantu dia menyeberangi sungai yang deras
tersebut , tetapi Anda sungguh malang sekali, malah mengendongnya dari tiga
hari yang lalu sampai sekarang!"
Post a Comment