Gy3ZRPV8SYZ53gDjSFGpi7ej1KCaPY791pMbjB9m
Bookmark
Kalimat apa saja yang anda kehendaki (ketika tersorot oleh kursor)

Kisah Lengkap Nabi Idris ‘alaihis salam (Manusia Pertama Yang Bisa Membaca & Menulis)

Nabi Idris Alaihis Salam (AS) adalah nabi utusan Allah SWT, yang dikenal sangat dimuliakan karena memiliki ilmu. Beliau dianugerahi banyak kepandaian oleh Allah SWT.

Nabi Idris AS adalah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui dalam Islam. Sebagai utusan Allah SWT, ia diberi gelar Asad al Usud.

Dia Buyutnya Nabi Ibrahim AS. atau bapaknya kakek nabi Nuh AS. dalam silsilahnya ia anaknya yarid. nama lengkapnya adalah Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusy bin Syit bin Adam AS.

Nabi Idris AS pandai karena sangat gemar/rajin dalam belajar sejak kecil. Kita simak yuk kisah hidup hingga teladan Nabi Idris AS di bawah ini

Kisah Nabi Idris AS Beserta Mukjizat, Dakwah, hingga Suri Tauladannya

Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam, putra Yarid Qinan bin bin bin Mihla'iel Anusy bin Adam bin Shiyth yang menjadi keturunan pertama seorang nabi yang dikirim setelah Adam dan Shiyth. Dia adalah putra dari Qabil dan Iqlima (putra dan putri Nabi Adam as).

Nama: Idris bin Yarid, nama aslinya Akhnukh, nama Ibunya Asyut
Garis Keturunan: Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as

Nabi Idris lahir di Memphis, Mesir. Melansir dari Al Hasanah, Idris lahir sekitar tahun 4533 hingga 4188. Disebutkan juga bahwa dirinya berdakwah di kawasan Babilonia.

Beberapa sumber lain ada yang menyebutkan bahwa Nabi Idris lahir di Babilonia. Setelahnya, ia hijrah ke Mesir.

Nabi Idris dianugerahi kepandaian dalam berbagai disiplin ilmu, kemahiran, serta kemampuan untuk menciptakan alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia, seperti pengenalan tulisan, matematika, astronomi, dan lain sebagainya.

Menurut suatu kisah, terdapat suatu masa di mana kebanyakan manusia akan melupakan Allah sehingga Allah menghukum manusia dengan bentuk kemarau yang berkepanjangan.

Nabi Idris pun turun tangan dan memohon kepada Allah untuk mengakhiri hukuman tersebut. Allah mengabulkan permohonan itu dan berakhirlah musim kemarau tersebut dengan ditandai turunnya hujan.
Kisah Lengkap Nabi Idris ‘alaihis salam
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan dua kali dalam Alquran, namun tidak menceritakan kepada kita kisahnya atau kisah kaumnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ كَلٌّ مِّنَ الصَّابِرِينَ
 Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Al Anbiya’: 85) 
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا {56} وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا {57}
“Dan ceritakanlah (wahai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Alquran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi.— Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS. Maryam: 56-57)
Nabi Idris adalah manusia petama di bumi yang bisa membaca serta menulis menggunakan pena.  Dia juga adalah manusia yang sangat pintar dan kaya ilmu.

Dia bisa merawat kuda, pandai ilmu perbintangan (falaq) serta ilmu hitung, atau yang sekarang kita kenal dengan pelajaran matematika.  Selain itu, Nabi Idris adalah manusia pertama yang membuat pakaiannya sendiri untuk menutup aurat.

Semasa kenabiannya, Nabi Idris dijuluki sebagai Asadul Usud yang berarti singa. Julukan itu dia peroleh karena sifatnya yang pantang menyerah ketika menjalankan perintah Allah, yakni menyebarkan kebenaran sebagai seorang nabi.

Ketika berhadapan dengan umatnya yang kafir, dia juga tidak gentar. Namun, dia tidak pernah sombong dan sangat mudah memaafkan orang lain.

Kelebihan nabi Idris AS

Ia juga dijuluki sebagai "Asad al-asad" (Singa dari segala singa) karena keberanian dan kegagahannya, sedangkan di dalam kisah lain, Idris diberi julukan "Harmasu al-Haramisah" (Ahlinya perbintangan).

Sebagai seorang nabi, dia memiliki mukjizat atau kelebihan, yaitu:
1. Manusia pertama yang pandai baca tulis dengan pena.
2. Nabi Idris diberi macam-macam pengetahuan mulai dari merawat kuda, ilmu perbintangan (falaq), hingga ilmu berhitung yang sekarang dikenal dengan matematika.
3. Nama Idris berasal dari kata Darasa yang artinya belajar. Nabi Idris pun kenal sangat senang belajar, dan tekun mengkaji fenomena alam semesta.
4. Nabi Idris adalah orang pertama yang pandai memotong dan menjahit pakaiannya. Orang-orang sebelumnya konon hanya mengenakan kulit binatang sebagai penutup aurat.

Nabi Idris adalah orang pertama yang menjahit pakaian dan memakai jarum. Apabila menjahit, dalam setiap tusukan jarum dia bertasbih kepada Allah. Apabila lupa, jahitannya yang tidak disertai dengan tasbih kepada Allah dia udar kembali. Dia adalah orang yang tidak mau makan kecuali dari hasil usahanya. Dia suka menjahit milik orang dengan mendapatkan upah dan dia adalah orang yang pertama kali membuat takaran.

Dikatakan bahwa, sebelum zaman Idris, manusia memakai kain tanpa dijahit. Setelah Idris menciptakan jahitan dan menjahitnya, orang-orang menganggapnya bagus, dan mereka pun ikut menggunakan bahan pakaian yang dijahit.

Nabi Idris as disebutkan dalam sebuah hadist sebagai salah seorang dari nabi-nabi pertama yang berbicara dengan Nabi Muhammad SAW dalam salah satu surga selama Mi’raj. 

Ketika Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Idris as. Nabi Muhammad bertanya kepada malaikat Jibril yang mendampinya saat itu  ” Siapa orang ini?”

Malaikat jibril menjawab ”Inilah Idris”

Perkataan Nabi Idris ‘alaihissalam sendiri ketika bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di langit keempat (dalam peristiwa mi’raj) (مرحبا بالنبي الصالح والأخ الصالح) (“Selamat datang wahai Nabi yang shaleh dan saudara yang shaleh!”).

kalau Nabi Idris ‘alaihissalam hidup sebelum Nabi Nuh ‘alaihissalam. Tentu ia akan mengatakan: (مرحبا بالنبي الصالح والأخ الصالح) (“Selamat datang wahai Nabi yang shaleh dan anak yang shaleh!”) sebagaimana ucapan Nabi Adam dan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.

Kata Mutiara Hikmah nabi Idris ‘alaihissalam

Diantara beberapa nasihat dan kata-kata mutiaranya ialah :
1 . Kesabaran yang disertai iman kepada Allah membawa kemenangan.
2 . Orang yang bahagia ialah orang yang berwaspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal solehnya.
3 . Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa maka ikhlaskanlah niatmu demikian pula puasa dan solatmu.
4 . Janganlah bersumpah dalam keadaan kamu berdusta dan janganlah menuntup sumpah dari orang yang berdusta agar kamu tidak menyekutui mereka dalam dosa.
5 . Taatlah kepada raja-rajamu dan tunduklah kepada pembesar-pembesarmu serta penuhilah selalu mulut-mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah.
6 . Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya, karena mereka tidak akan banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya.
7 . Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
8 . Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya seorang tidak dapat bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehnya itu.

Nabi Idris Kedatangan Tamu

Nama Nabi Idris as. yang sebenarnya adalah ‘Akhnukh’. Sebab beliau dinamakan Idris, kerana beliau banyak membaca, mempelajari (tadarrus) kitab Allah SWT.

Setiap hari Nabi Idris menjahit qamis (baju kemeja), setiap kali beliau memasukkan jarum untuk menjahit pakaiannya, beliau mengucapkan tasbih. Jika pekerjaannya sudah selesai, kemudian pakaian itu diserahkannya kepada orang yang menempahnya dengan tanpa meminta upah. Walaupun demikian, Nabi Idris masih sanggup beribadah dengan amalan yang sukar untuk digambarkan. Sehingga Malaikat Maut sangat rindu berjumpa dengan beliau.

Kemudian Malaikat Maut bermohon kepada Allah SWT, agar diizinkan untuk pergi menemui Nabi Idris as. Setelah memberi salam, Malaikat pun duduk. Nabi Idris as. mempunyai kebiasaan berpuasa sepanjang masa. Apabila waktu berbuka telah tiba, maka datanglah malaikat dari Syurga membawa makanan Nabi Idris, lalu beliau menikmati makanan tersebut.

Kemudian baginda beribadah sepanjang malam. Pada suatu malam Malaikat Maut datang menemuinya, sambil membawa makanan dari Syurga. Nabi Idris menikmati makanan itu. Kemudian Nabi Idris berkata kepada Malaikat Maut: “Wahai tuan, marilah kita nikmati makanan ini bersama-sama.” Tetapi Malaikat itu menolaknya.

Nabi Idris terus melanjutkan ibadahnya, sedangkan Malaikat Maut itu dengan setia menunggu sampai terbit matahari. Nabi Idris merasa hairan melihat sikap Malaikat itu.

Kemudian beliau berkata: “Wahai tuan, mahukah tuan bersiar-siar bersama saya untuk melihat keindahan alam persekitaran? Malaikat Maut menjawab: Baiklah Wahai Nabi Allah Idris.”

Maka berjalanlah keduanya melihat alam persekitaran dengan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan hidup di situ. Akhirnya ketika mereka sampai pada suatu kebun, maka Malaikat Maut berkata kepada Nabi Idris as.: “Wahai Idris, adakah tuan izinkan saya untuk mengambil ini untuk saya makan? Nabi Idris pun menjawab"Subhanallah, mengapa malam tadi tuan tidak mahu memakan makanan yang halal, sedangkan sekarang tuan mahu memakan yang haram?”

Malaekat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris atas permintaannya.

Kemudian Malaikat Maut dan Nabi Idris meneruskan perjalanan mereka. Tidak terasa oleh mereka bahawa mereka telah bersiar-siar selama empat hari. Selama mereka bersahabat, Nabi Idris menemui beberapa keanehan pada diri temannya itu. Segala tindak-tanduknya berbeza dengan sifat-sifat manusia biasa. Akhirnya Nabi Idris tidak dapat menahan hasrat ingin tahunya itu.

Kemudian beliau bertanya: “Wahai tuan, bolehkah saya tahu, siapakah tuan yang sebenarnya? Saya adalah Malaikat Maut.”
“Tuankah yang bertugas mencabut semua nyawa makhluk?” “Benar ya Idris.”
“Sedangkan tuan bersama saya selama empat hari, adakah tuan juga telah mencabut nyawa-nyawa makhluk?”
“Wahai Idris, selama empat hari ini banyak sekali nyawa yang telah saya cabut. Roh makhluk-makhluk itu bagaikan hidangan di hadapanku, aku ambil mereka bagaikan seseorang sedang menyuap-nyuap makanan.”
“Wahai Malaikat, apakah tujuan tuan datang, apakah untuk ziarah atau untuk mencabut nyawaku?”
“Saya datang untuk menziarahimu dan Allah SWT telah mengizinkan niatku itu.”
“Wahai Malaikat Maut, kabulkanlah satu permintaanku kepadamu, iaitu agar tuan mencabut nyawaku, kemudian tuan mohonkan kepada Allah agar Allah menghidupkan saya kembali, supaya aku dapat menyembah Allah Setelah aku merasakan dahsyatnya sakaratul maut itu.”

Malaikat Maut pun menjawab: “Sesungguhnya saya tidaklah mencabut nyawa seseorang pun, melainkan hanya dengan keizinan Allah.”

Lalu Allah SWT mewahyukan kepada Malaikat Maut, agar ia mencabut nyawa Idris as. Maka dicabutnyalah nyawa Idris saat itu juga. Maka Nabi Idris pun merasakan kematian ketika itu.

Di waktu Malaikat Maut melihat kematian Nabi Idris itu, maka menangislah ia. Dengan perasaan hiba dan sedih ia bermohon kepada Allah supaya Allah menghidupkan kembali sahabatnya itu. Allah mengabulkan permohonannya, dan Nabi Idris pun dihidupkan oleh Allah SWT kembali.

Nama - Nama 25 Nabi dan Kisahnya

Nabi Adam .as | Nabi Idris .as | Nabi Nuh .as | Nabi Huud .as | Nabi Shaleh .as | Nabi Ibrahim .as | Nabi Ismail .as | Nabi Luth .as | Nabi Ishaq .as | Nabi Ya’qub .as | Nabi Yusuf .as | Nabi Syu’aib .as | Nabi Ayyub .as | Nabi Zulkifli .as | Nabi Musa .as | Nabi Harun .as | Nabi Daud .as | Nabi Sulaiman .as | Nabi Ilyas .as | Nabi Ilyasa .as | Nabi Yunus .as | Nabi Zakaria .as | Nabi Yahya .as | Nabi Isa .as | Nabi Muhammad s.a.w