Salah satu dewa Hindu yang paling populer adalah Dewa Ganesha juga disebut Ganapati, orang-orang menyembahnya sebagai Dewa pendidikan, kebijaksanaan, pengetahuan, dan kekayaan. Sesuai dengan mitologi Hindu, ia adalah anak Dewa Siwa dan Dewi Parwati.
Ada banyak legenda dan cerita yang berkaitan dengan Dewa Ganesha yang mengajarkan kita banyak hal dan juga fakta mengapa Dewa Ganesha adalah Dewa kebijaksanaan.
Ganesha sangat dikenali dengan kepala gajah dan tubuh manusia, masing-masing mewakili jiwa (atman) dan fisik (maya).
Ganesha secara populer disembah dengan nama yang berbeda seperti Sumukha, Ekadanta, Kapila, Gajakarna, Lambodara, Vikath, Vidhnanashaka, Vinayaka, Dhumraketu, Ganadhayaksha, Bhalchandra, dan Gajanana.
Dalam seni Hindu, Ganesha digambarkan dengan beragam tergantung pada budaya tertentu - India, Kamboja, Jawa dll. Tetapi ia paling sering digambarkan dengan kepala gajah dan tubuh manusia yang agak gemuk.
Di tangannya dia sering membawa gading yang patah, kapak, sendok, tali pengikat, tasbih dan nampan permen. Ganesha kadang-kadang juga menggunakan tongkat gajah untuk menguasai rintangan hidup.
Ganesha sering digambarkan mengendarai Kroncha (tikus raksasanya) yang terkenal karena kelincahannya dan juga melambangkan kemampuan dewa untuk menghindari rintangan.
Karena atribut-atribut ini, Ganesha secara luas dihormati oleh hampir semua kasta di seluruh bagian India, terlepas dari afiliasi spiritual lainnya. Gambarannya ditemukan di mana-mana, dalam berbagai bentuk, dan ia dipanggil sebelum seseorang melakukan tugas kesehariannya apapun itu.
Ganesha juga dikaitkan dengan Chakra pertama, atau roda energi, yang menopang 7 Chakra lainnya dan mewakili konservasi, kelangsungan hidup dan kesejahteraan material. Dia dianggap sebagai pelindung seni dan ilmu pengetahuan.
Para penyembah percaya bahwa jika Ganesha disembah, ia memberikan kesuksesan, kemakmuran, dan perlindungan terhadap kesulitan. Dalam peran yang kurang diketahui, Ganesh juga adalah penghancur kesombongan, dan keegoisan.
Kata Bijak Dewa Ganesha saat bertemu dengan Rsi Wiswarupa
Di ruang pertemuan, Rsi Wiswarupa mengajukan pertanyaan pada dewa Ganesha. Ia pun bertanya, "Tapi antara karma dan nasib mana yang lebih penting?"Dewa Ganesha menjawab dengan kebijaksanaan-Nya yang murni, Ia lalu bersabda, "Karmalah yang bisa mengubah yang baik jadi buruk dan yang buruk jadi baik.
Tapi yang Aku maksud dengan karma itu adalah kesempurnaan dari perbuatan. Seperti misalnya; melahirkan saja, karma ayah dan ibu tidak sampai disitu saja. Melindungi anak-anaknya menjadikan dia layak hingga bisa berdiri di kakinya sendiri, itu juga karma dari ayah dan ibu.
Memberikan dukungan pada anak, menanamkan sifat baik, memberitahukan kewajibannya. Dan membuatnya jadi pandai itu juga tugas dari ayah dan ibu. Melakukan tugas bukan sebagai formalitas saja, tetapi dilaksanakan sebagai kewajiban. Inilah yang menumbuhkan benih yang baik bagi masa depan kita."
ia yang memeluk orang tuanya tujuh kali (pradakshinas) mendapatkan keuntungan mengelilingi dunia tujuh kali". - Kutipan Ganesha yang di ambil dari kitab Veda
2 comments
Hendaklah kita lakukan yang baik, karena gambaran yang baik pula yang akan datang setelahnya.