Uma adalah salah satu aspek dari Dewi Agung dalam mitologi India yang dikenal sebagai Devi (Sang Dewi). Dia biasanya dianggap sebagai istri Siwa, dan dapat mengambil beberapa bentuk, dari Parvati yang lembut hingga Durga yang galak hingga perusak Kali.
Uma adalah cahaya dan kebijaksanaan ilahi, bentuk wanita yang subur. Uma adalah pengorbanan diri yang lahir dari cinta. Dalam bentuk Kali, kita membawa iblis kita padanya dan dia membunuh mereka, membawa kita pembebasan dan pencerahan.
Uma dinamai untuk dewi kuat yang merupakan cahaya dan kegelapan pengalaman manusia. Dia adalah yang kuat yang berdiri di samping Siwa, dan Uma-lah yang menyelamatkan seluruh dewa dari kehancuran. Uma sang Dewi adalah seorang pejuang, pencinta, penghancur dan penabung.
Siapapun yang mengenal Uma tahu dia telah mewujudkan masing-masing sifat ini, bahkan sebelum dia jatuh sakit. Getaran kosmik namanya, cahaya yang dia dan pancarkan telah menginspirasi orang-orang di seluruh dunia. Cahayanya, bahkan dalam keadaan fisiknya yang agak berkurang, telah menjangkau begitu banyak orang.
Dalam pewayangan jawa, Dewi Uma atau Dewi Umayi lahir dalam wujud bayangan yang ada dalam cahaya dan tidak dapat dilihat kasat mata. Sanghyang Manikmaya yang terkenal dengan kesaktianya langsung berubah wujud hingga mempunyai tangan yang sangat banyak. Berkat tangannya yang banyak, dia berhasil menangkap cahaya tersebut.
Setelah itu cahaya dengan seketika berubah wujud menjadi bayi perempuan berkelamin ganda. Sanghyang Manikmaya kemudian merubah bayi menjadi perempuan sempurna. Setelah tumbuh dewasa, Sanghyang Manikmaya memperistri Dewi Umayi dan memiliki putra yang masing-masing bernama; Bathara Sambo, Bathara Brahma, Bathara Indra, Batahra Bayu, Bathara Wisnu dan Bathara Kala.
Saya selalu percaya bahwa ada kekuatan besar dalam nama. Getaran yang tidak hanya membentuk orang tetapi juga membangkitkan jenis energi yang berbeda tergantung pada namanya. Saya perhatikan bahwa nama-nama tertentu bukanlah pertanda baik bagi saya. Ada nama-nama yang memiliki energi yang begitu baik dalam hidup saya. Ada hubungan gila dan kosmik antara orang-orang dengan nama yang sama dan pasti ada keajaiban tentang nama secara umum.Nama Uma berasal dari dewa dan dewi Hindu. Uma, juga dikenal sebagai Parvati yang alterego nya Kali, adalah "Pemberi Berkah" dan "Yang Cerah" ketika dalam bentuk Uma / Parvati-nya. Dalam bentuk Kali, dia adalah dewi kematian, kehancuran, dan kelahiran kembali.
Uma adalah cahaya dan kebijaksanaan ilahi, bentuk wanita yang subur. Uma adalah pengorbanan diri yang lahir dari cinta. Dalam bentuk Kali, kita membawa iblis kita padanya dan dia membunuh mereka, membawa kita pembebasan dan pencerahan.
Uma dinamai untuk dewi kuat yang merupakan cahaya dan kegelapan pengalaman manusia. Dia adalah yang kuat yang berdiri di samping Siwa, dan Uma-lah yang menyelamatkan seluruh dewa dari kehancuran. Uma sang Dewi adalah seorang pejuang, pencinta, penghancur dan penabung.
Siapapun yang mengenal Uma tahu dia telah mewujudkan masing-masing sifat ini, bahkan sebelum dia jatuh sakit. Getaran kosmik namanya, cahaya yang dia dan pancarkan telah menginspirasi orang-orang di seluruh dunia. Cahayanya, bahkan dalam keadaan fisiknya yang agak berkurang, telah menjangkau begitu banyak orang.
Setelah itu cahaya dengan seketika berubah wujud menjadi bayi perempuan berkelamin ganda. Sanghyang Manikmaya kemudian merubah bayi menjadi perempuan sempurna. Setelah tumbuh dewasa, Sanghyang Manikmaya memperistri Dewi Umayi dan memiliki putra yang masing-masing bernama; Bathara Sambo, Bathara Brahma, Bathara Indra, Batahra Bayu, Bathara Wisnu dan Bathara Kala.
Dewi Uma atau Dewi Umayi dikenal memiliki watak yang sabar, perasaannya halus serta tajam. Ia berbakti kepada suaminya dan memiliki prinsip yang sangat kuat, tetapi murka ketika hak dan martabatnya tidak dihargai. Dewi uma berkuasa di Suralaya dan memerintah semua dewi. Dikisahkan bahwa dia memiliki kekuatan yang bisa mengimbangi Batara Guru (siwa).
Suatu ketika dewi uma bertengkar dengan dewa siwa. Siwa menyumpahi dewi uma akan menjadi raksasa, sehingga berubah menjadi Dewi Durga. Sementara itu Dewi Uma menyumpahi siwa akan memiliki taring seperti raksasa, dengan seketika siwa memiliki taring seperti raksasa. Hal ini membuktikan bahwa kesaktian seorang perempuan tidak ada bedanya dengan laki-laki.
Dewi Uma Diusir dari Surga
Menurut kepercayaan Hindu Bali diceritakan bahwa di masa lampau Dewi Uma diusir dari surga oleh Dewa Siwa karena melakukan kesalahan. Dewi Uma kemudian turun ke bumi dan tinggal di setra (kuburan). Dewi Uma yang marah dan sedih menunjukkan wajah menyeramkan. Bahkan beliau tidak lagi memperhatikan penampilannya, sehingga rambutnya dibiarkan awut-awutan dan badan yang tidak terurus sehingga disebut Durga.
Setelah sekian lama, Dewa Siwa mulai rindu kepada Dewi Uma dan turunlah beliau ke mayapada dengan merubah wujud sebagai Barong. Dewa Siwa yang telah berwujud Barong tersebut kemudian menemukan Dewi Durga di kuburan. Singkat cerita, setelah Barong memperkenalkan dirinya diterimalah oleh Dewi Durga. Saking rindunya terjadi persenggamaan. “Jadi sebenarnya terjadi persenggamaan, mereka berkasih-kasihan.
Post a Comment